Archive for November 2016

#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
    int a, b, c, d, e, f, g;
    cout<<"program pertukaran nilai 2 variabel"<<endl;
    a=6;
    b=1;
    c=2;
    d=3;
    e=4;
    f=5;
    cout<<"a= "<<a<<endl;
    cout<<"b= "<<b<<endl;
    cout<<"c= "<<c<<endl;
    cout<<"d= "<<d<<endl;
    cout<<"e= "<<e<<endl;
    cout<<"f= "<<f<<endl;
   
    g=a;
    a=b;
    b=c;
    c=d;
    d=e;
    e=f;
    f=g;
   
    cout<<"jadi perubahannya"<<endl;
    cout<<"a= "<<a<<endl;
    cout<<"b= "<<b<<endl;
    cout<<"c= "<<c<<endl;
    cout<<"d= "<<d<<endl;
    cout<<"e= "<<e<<endl;
    cout<<"f= "<<f<<endl;
   
    return 0;
}


Program C++ pertukaran 2 variabel

Author : Unknown Comments : 0
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
    int a, b, c, A, B, C;
    a = b;
    b = a;
    cout<<"Isi variabel sebelum ditukar"<<endl;
    cout<<"isi a= a \n", a;
    cout<<"isi b= b \n", cin>>b;
    c = A;
    a = B;
    b = C;
    cout<<"Isi variabel setelah ditukarkan"<<endl;
    cout<<"isi a= ";
    cin>>a;
    cout<<"isi b= ";
    cin>>b;
  
    return 0;
}

Program C++ Pertukaran Variabel

Author : Unknown Comments : 0
#include <iostream>
#include <string>
#include <windows.h>

using namespace std;
int main()
{int a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l;
cout<<"Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian"<<endl;
cout<<endl;
cout<<"==========================================================="<<endl;
cout<<"nilai pertama     = ";
cin>>a;
cout<<"nilai kedua     = ";
cin>>b;
c=a+b;
cout<<"nilai pertama + nilai kedua = " <<c<<endl;
cout<<"=================================="<<endl;
cout<<"nilai pertama    = ";
cin>>d;
cout<<"nilai kedua    = ";
cin>>e;
f=d-e;
cout<<"nilai pertama - nilai kedua = " <<f<<endl;
cout<<"================================="<<endl;
cout<<"nilai pertama    = ";
cin>>g;
cout<<"nilai kedua    = ";
cin>>h;
i=g*h;
cout<<"nilai pertama * nilai kedua = "<<i<<endl;
cout<<"================================="<<endl;
cout<<"nilai pertama     = ";
cin>>j;
cout<<"nilai kedua     = ";
cin>>k;
l=j/k;
cout<<"nilai pertama / nilai kedua = " <<l<<endl;
cout<<"================================="<<endl;

system("pause");

}

Program C++ Operasi Matematika

Author : Unknown Comments : 0

MAKALAH KIMIA
LARUTAN ASAM DAN BASA





Nama : Ika Fitriana Wulandari
Nomor : 17
Kelas : XI IPA 2


Sumber-sumber :
Ø  Buku paket SAINS KTSP 2004
Ø  Buku paket Airlangga KTSP 2006
Ø  Buku Paket panduan pembelajaran kimia BSE
BAB I
LARUTAN ASAM DAN LARUTAN BASA
Istilah Asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acetumyang berarti cuka. Larutan asam memiliki rasa masam dan bersifat korosif, yaitu dapat merusak berbagai benda. Adapun Basa berasal dari Bahasa Arab alquili yang berarti abu. Larutan Basa memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik, yaitu licin seperti sabun. Cara untuk membedakan antara Asam dan Basa yaitu dengan menggunakan kertas Lakmus. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi Biru jika dimasukkan kedalama larutan Basa. Sebaliknya, kertas lakmus Biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan Basa. Sedangkan jika kertas lakmus tidak berubah warna berarti larutan tersebut termasuk Netral.
A.     Teori Asam-Basa Arrhenius
Arrhenius menyatakan bahwa Asam merupakan zat yang dalam air melepas ion H+, sedangkan Basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion OH-. Jadi menurut Arrhenius pembawa sifat Asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat Basa adalah ion OH-.
Contoh : HA  aq H+(aq) + A-(aq)
  BOH aq B+(aq) + OH-(aq)
B.     Konsep pH, pOH, dan pKw
1.      pH
Telah disebutkan bahwa pembawa sifat asam adalah H+. Jadi, derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H+. Secara Matematika diungkapkan dengan persamaan :
pH = -log [H+]        [H+] =konsentrasi ion Hidrogen (M)
2.      pOH
Konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH.
                  pOH = -log [OH-]
3.      pKw
Tetapan kesetimbangan untuk konsentrasi ionisasi air (H2O) adalah :
                        Kc =
oleh karena [H2O] dapat dianggap konsentrasi, maka hasil perkalian Kc dengan [H2O] merupakan suatu konstanta yang disebut tetatapan kesetimbangan air (Kw).
                        Kw = [H+] x [OH-]
C.    Kekuatan Asam dan Basa
1.      Kekuatan Asam
Jumlah zat yang terionisasi dalam air biasa dinyatakan dengan derajat ionisasi (derajat disosiasi) yang disimbolkan dengan α. Secara matematis, derajat ionisasi dapat ditulis sebagi berikut :

                  α =

Jika zat mengion sempurna, maka derajat ionisasinya = 1. Jika tidak ada yang mengion maka derajat ionisasinya = 0. Jadi, batas-batas nilai derajat ionisasi adalah 0 ≤ α ≤ 1. 
Zat Elektrolit Kuat :
Asam : HCl, H2SO4, HNO3, dan HClO4.
Basa : NaOH, KOH, Ba(OH)2, dan Ca(OH)2.
Zat Elektrolit lemah :
Asam : CH3COOH, H2CO3, H2S, dan HCN
Basa : NH3
2.      Kekuatan Basa
Seperti halnya asam kuat, reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.
                Kb =
            Nilai Kbmerupakan ukuran kekuatan basa, semakin kuat basa semakin besar nilai Kb nya, dan sebaliknya. Hubungan tetapan ionisasi basa dengan derajat ionisasi basa adalah sebagai berikut :
                              α  =        M = Konsentrasi Basa
D.    Menghitung pH larutan Asam dan Basa
1.      Menghitung pH larutan Asam
Asam kuat terionisasi sempurna sehingga pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasinya diketahui.

                  [H+] = M x valensi asam         M = konsentrasi Asam

      Asam lemah terionisasi sebagian dalam air sehingga pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi dilengkapi dengan data derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka).
                  [H+] = M α atau [H+] =  

2.      Menghitung pH larutan Basa
Harga pH untuk basa kuat hanya ditentukan oleh konsentrasinya karena dalam larutannya terionisasi sempurna.
            [OH-] = M x valensi Basa
Adapun untuk basa lemah, harga pH larutan ditentukan oleh konsentrasi dan derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basanya.
            [OH-] = M α atau [OH-] =  
E.     Indikator Asam-Basa
Indikator merupaka zat yang digunakan untuk membedakan larutan asam dan basa.  Contoh indikator adalah kertas lakmus dan fenolftalein. Kedua indikator tersebut dapat membedakan antar larutan dan basa tetapi tidak dapat mengetahui besar pH. Batas pH yang menyatakan perubahan pH disebut trayek perubahan warna indikator.
Lakmus adalah zat warna (pigmen) yang pada mulanyadiisolasi dari liken, suatu simbiosis jamur dengan alga yang tumbuh di batu-batu atau pohon.
Indikator
Trayek Perubahan Warna
Perubahan Warna
Metil Jingga
2,9 - 4,0
Merah-kuning
Metil merah
4,2 – 6,3
Merah-kuning
Fenolftalein
8,3 – 10,0
Tidak berwarna-merah
Bromtimol biru
6,0 – 7,6
Kuning-biru

F.     Reaksi Asam dengan Basa ( Reaksi penetralan)
·         Campuranasam dengan basa
Reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat dapat dituliskan sebagai reaksi antara ion H+ dengan ion OH-
H+(aq) + OH-(aq)  H2O(l)
@ Jika mol H+ = mol OH-, maka campuran akan bersifat netral
@ Jika mol H+  mol OH-, maka campuran akan bersifat asam, dan konsentrasi H+ dalam campuran ditentukan oleh jumlah H+ yang tersisa.
@ Jika mol H+  mol OH-, maka campuran akan bersifat basa, dan konsentrasi OH- dalam campuran ditentukan oleh jumlah mol ion OH- yang tersisa.
Contoh Soal
1.      Larutan 50 mL HCl 0.1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
Jawab :
1.      Larutan 50 mL HCl 0.1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
Jumlah mol ion H+ = jumlah mol HCl
= 50 x 0,1 = 5 mmol
Jumlah mol ion OH- = jumlah mol NaOH
                                  = 50 x 0,1 mmol = 5 mmol
G.    Konsep Asam-Basa Bronsted-Lowry
1.      Pengertian Asam-Basa menurut Bronsted-Lowry
Asam : spesi yang memberikan proton (donor proton)
Basa : penerima proton (akseptor proton).

2.      Pasangan Asam dan Basa konjugasi
Suatu asam setelah melepas satu proton, akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi. Spesi disebut basa karena dapat menarik kembali proton dan membentuk kembali asam semula.
Asam   H+ + Basa konjugasi
            Setelah menangkap satu proton, suatu basa membentuk suatu spesi yang disebut asam konjugasi.
                                    Basa  H+ + Asam konjugasi
            Menurut konsep asam-basa Bronsted-Lowry asam akan berubah menjadi basa konjugasi dan basa akan berubah menjadi asam konjugasi.
                                    Asam kuat, basa konjugasinya lemah
Basa kuat, asam konjugasinya lemah

H.    Teori Asam-Basa Lewis

Asam Lewis : akseptor pasangan elektron
Basa Lewis  : donor pasangan elektron

Soal dan Jawaban larutan Asam-Basa
1.      Pernyataan yang kurang tepat mengenai asam adalah.......
A.    Memiliki rasa masam
B.     Termasuk elektrolit kuat
C.     Dapat menetralkan basa
D.    Mengubah lakmus biru menjadi merah
E.     Korosif
2.      Tentukan konsentrasi H+ dari larutan liter CH3COOH 0,05 M jika Ka = 1,8x 10-5
A.    3  10-2,5 M                       D. 7  10-2,5 M
B.     3  10-4,5 M                       E. 9  10-2,5 M
C.     7  10-4,5 M


Jawab:
Asam Asetat (CH3COOH) termasuk asam lemahdan besar kecilnya volume tidak mempengaruhi konsentrasi.
[H+]     =
            =
            = 3  10-2,5 M
3.      Hitunglah konsentrasi ion OH- dalam larutan NH3 0,1 M jika Kb = 1,8  10-5.
A.    6,22  10-3                                D. 1,34 10-3
B.     6,21  10-3                        E. 1,23 10-3
C.     3,11 10-3
Jawab :
[OH-] =
           =
           = 1,34  10-3
4.      Hitunglah pH larutan NH3 0,001 M jika diketahui Kb NH3 = 1 10-5
A.    9,5                         D. 7,3
B.     10,5                       D. 6,2
C.     11,8
Jawab :
[OH-]   =
            =
            = 1 × 10-3,5
pOH    = - log 1 × 10-3,5
            = 3,5
pH       = 14 – 3,5
            = 10,5
5.      Tentukan konsentrasi H+ dari larutan CH3COOH 0,05 M jika mengion 1%.
A.    0,05                       D. 0,5
B.     0,005                     E. 50
C.     0,0005
Jawab :
Asam asetat (CH3COOH) termasuk asam lemah sehingga mengalami reaksi kesetimbangan :
                        CH3COOH(aq)  CH3COO-(aq) + H+(aq)
Akhir reaksi         M (1-α)                      M α                M α
[H+]     = M α
            = 0,05 × 0,01
            = 0,0005 M
6.      pH suatu larutan basa lemah valensi satu = 10 maka konsentrasi ion OH- dalam larutan adalah...
A.    2 . 10-4                         D. 1 . 10-4
B.     1,5 . 10-4                E. 1,2 . 10-4
C.     3 . 10-4
jawab :
pKw     = pOH × pH
1×10-14=  x . 10-10
         x  = 10-4 M
7.      suatu larutan basa lemah MOH mempunyai konsentrasi 0,1 M. Jika tetapan ionisasi basa lemah itu 10-5 maka pH larutan itu adalah...
A.    10                          D. 7
B.     9                            E. 8
C.     11
jawab :
untuk basa lemah :
[OH-]  =  
            =
            = 10-3
pOH    = 3 -log 1 = 3
pH       = pKw – pOH
            = 14 – 3 = 11
8.      Jika 20 mL asam fosfat HIO 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M hingga tepat berubah menjadi HPO maka volume basa yang diperlukan adalah :
A.    10                          D. 30
B.     20                          E. 40
C.     30
Jawab :
Misalkan volume NaOH yang diperlukan x mL.
H3PO4 + 2NaOH   Na2HPO4 + 2HP
            Mol HIO4 = 20 mL × 0,1 mmol/mL = 2 mmol
            Mol NaOH = f × 2 mmol = 4 mmol
Molaritas NaOH, M   =   
                              0,2 =  
                                L = 20 mL
9.      Hitunglah pH larutan HCOOH 0,1 M ; α = 0,03
A.    3,0                         D. 2,6
B.     3,3                         E. 2,3
C.     2,5
Jawab :
Larutan HCOOH 1 M ; α = 0,03
[H+]     = M × α
            = 0,1 × 0,03 = 3 × 10-3
pH       = 3 –log 3
            = 3 – 0,4 = 2,6
10.  Sebanyak 3,7 gram Ca(OH)2 dilarutkan ke dalam 5 liter air. Tentukanlah pH larutan itu. (Ar H=1 ;O=16 ; Ca=40)
A.    12 + log 2                          D. 12 + log 4
B.     11 + log 2                          E. 10 + log 3
C.     10 + log 2
Jawab :
n          =   = 0,05
M         =   = 0,01
[OH-]   = 2 . Ca(OH)2
            = 2 . 1 × 10-2
pOH    = 2 -log 2
pH       = 14- (2 –log 2)
            = 12 + log 2



Makalah Kimia Larutan Asam dan Basa

Author : Unknown Comments : 0

- Copyright © WELCOME MY BLOG - Hentai Ouji - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -